masa lalu sangat berpengaruh bagi masa depan anda,, jadi jagalah masa kini anda untuk masa depan anda

Kamis, 10 Mei 2012

Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

ruang lingkup filsafat ilmusuatu pengetahuan termasuk ilmu atau pengetahuan ilmiyah apabila pengetahuan itu dan cara memperolehnya telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Diantara syarat ilmu adalah adanya objek kajian atau telaah ilmu tersebut. Misalnya tubuh manusia dalam kedokteran, makhluk hidup dalam biologi, bumi dalam geografi dan lain sebagainya. Lalu, apakah sebenarnya yang ditelaah Filsafat?
Selaras dengan dasarnya yang spekulatif, maka dia menelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia. Sesuai dengan fungsinya sebagi pionir dia mempermasalahkan hal-hal yang pokok. Terjawab masalah yang satu, dia pun mulai merambah pertanyaan lainya.[2]

Filsafat Ilmu sebagai Disiplin Ilmu

Filsafai ilmu dapat dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan sebagai landasan filosofis ilmu pengetahuan.
Pertama, sebagai disiplin ilmu. Filsafat ilmu merupakan cabang dari ilmu filsafat, dengan demkian juga merupakan disiplin filsafat khusus yang mempelajari bidang khusus, yaitu ilmu pengetahuan. Maka mempelajari filsafat ilmu berarti mempelajari secara filosofis berbagai hal yang terkait dengan ilmu pengetahuan. Disinilah filsafat ilmu dapat dilihat secara teoritis, yang dimaksudkan untuk menjelaskan “apa”, “bagaimana” dan “untuk apa” ilmu pengetahuan itu. Tiga persoalan ini lazim disebut ontologi, epistemologi dan aksiologi ilmu pengetahuan.[3]
Persoalan utama ontologi ilmu adalah apa bangunan dasar (fundamental stucture) sehingga sesuatu itu disebut ilmu atau kapan sesuatu itu disebut ilmiyah. Sedang dalam epistemologi ilmu, persoalan utamanya adalah tentang “logika apa” atau struktur logis (logical structure) yang bagaimana yang dipakai dalam membangun ilmu. Hal ini akan terlihat dari model argumen dan style komunitas ilmiyah yang bersangkutan. Sementara dalam aksiologi ilmu, ilmu dapat dilihat dari sudut “peran dan tanggungjawabnya” terhadap masyaraka dan sejarah, maka perhatian terhadap sosiologi dan sejarah ilmu menjadi pembahasan utama.

Filsafat Ilmu sebagai Landasan Filosofis Ilmu Pengetahuan

Kedua, sebagai landasan filosofis bagi ilmu pengetahuan. Disini jelas filsafat ilmu lebih dilihat dalam hal fungsinya, bahkan aplikasinya dalam kegiatan keilmuan. Sebagai landasan filosofis bagi tegaknya suatu ilmu, maka mustahil para ilmuan menafikan peran filsafat  ilmu dalam setiap kegiatan keilmuan.
Ilmu pengetahuan itu pada dasarnya merupakan representasi fakta; ungkapan kembali dari fakta. Fakta dan peristiwa yang kompleks bahkan tampak ‘semrawut’ dapat dengan mudah dipahami dengan beberapa lembar kertas karya tulis atau hanya dengan beberapa bagan atau hanya dengan beberapa kalimat bahkan hanya dengan beberapa istilah.
Dalam upaya representasi[4] itu tentu ada proses, bahkan proses itu termasuk simplifikasi dan reduksi. Memang, tugas ilmu pengetahuan itu membuat fakta yang kompleks dan kelihatan semrawut dapat menjadi sederhana dan bisa dipahami. Bagaimana proses representasi fakta itu sebenarnya? Apa rahasia dibalik atau apa kerangka dasar dibalik proses itu? Inilah pertanyaan pertanyaan pokok yang mengajak untuk mengetahui landasan filosofis suatu ilmu dan inilah filsafat ilmu dengan makna yang kedua.
Dalam pandangan filsafat ilmu, proses dan hasil keilmuan pada jenis ilmu apapun, sangat ditentukan oleh landasan filosofis yang mendasarinya, yang memang berfungsi memberikan kerangka, mengarahkan dan menentukan corak dari keilmuan yang dihasilkannya.

[1] Disampaikan pada seminar kelas untuk matakuliah Filsafat Ilmu bersama Mohammad Muslih
[2] Jujun S Suriasumantri, Filsafat Ilmu sebuah pengantar populer (Jakarta, Pustaka sinar harapan: 1996) hlm.25
[3] Mohammad Muslih, Filsafat Ilmu, Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan (Yogyakarta: Belukar: 2004) hlm.36
[4] Gambaran; perwakilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar