masa lalu sangat berpengaruh bagi masa depan anda,, jadi jagalah masa kini anda untuk masa depan anda

Minggu, 29 April 2012

Jenis Jenis Sejarah

Ketika menganalisis berbagai peristiwa atau fenomena masa lampau, sejarawan menggunakan konsep-konsep dari berbagai  ilmu sosial.  Inilah yang  dikenal dengan  pendekatan interdisipliner atau multidimensional. Berkaitan  dengan  itu maka  muncullah berbagai  ragam  historiografi yang dihasilkannya. Selanjutnya ikuti penjelasan  jenis-jenis sejarah tersebut di bawah ini.
Jenis sejarah berdasarkan Temanya.
1.   Sejarah Politik
Sejarah politik menurut model sejarah lama yang mengutamakan diplomasi dan peran  serta tokoh-tokoh besar dan pahlawan  sudah tidak lagi memuaskan para  sejarawan.  Pemaparan deskriptif-naratif  pada  sejarah  politik gaya  lama digantikan dengan  analisis kritis-ilmiah karena  sejarah politik model baru telah menggunakan pendekatan dari berbagai  ilmu-ilmu sosial. Cakrawala  analisis semakin  luas dan  mendalam   karena  yang  dibahas  seperti  masalah  struktur kekuasaan, kepemimpinan, para elit, otoritas, budaya politik, proses mobilisasi, jaringan-jaringan  politik dalam  hubungannya dengan  sistem  sosial, ekonomi dan sebagainya.
2.   Sejarah Sosial
Ruang lingkup masyarakat  tingkat sejarah sosial cukup luas, yakni lapisan masyarakat  dari tingkat  atas  sampai  lapisan  bawah.  Sejarah  Sosial mengkaji masalah  sejarah  masyarakat  yakni kondisi masyarakat, kegiatan  masyarakat, stratifikasi masyarakat  dan sebagainya.  Di antara  bentuk-bentuk  sejarah  sosial itu, misalnya sejarah  agraria  yang mempunyai  sub-sub cabang  seperti  sejarah pertanian dan sejarah pedesaan. Di Indonesia Prof. Sartono Kartodirdjo adalah pelopor  dari sejarah sosial terkemuka. Jasanya  besar dalam memelopori  penu- lisan sejarah yang menggunakan pendekatan-pendekatan ilmu sosial. Salah satu karyanya yang berasal dari disertasinya ialah The Peasant’s Revolt of Banten  in 1888 (1996)  merupakan terobosan dalam historiografi Indonesia  modern.
3.    Sejarah Ekonomi
Sejarah  ekonomi  adalah cabang sejarah yang paling cocok dengan  teknik- teknik  kuantitatif  sehingga  dianggap  sebagai  sains  atau  ilmu sosial. Sejarah ekonomi  membahas masalah  perekonomian bangsa-bangsa dari zaman purba hingga  sekarang. Substansi  sejarah  ekonomi  : produksi  barang  dan  jasa, pekerjaan, penghasilan, harga dan lain-lain yang dapat diukur (dihitung ), apalagi unit-unit  pengukur  cukup  standar  sehingga  dapat  dibanding  menurut  ruang dan waktu di mana  dan kapan  saja.
4.   Sejarah Kebudayaan
Ruang lingkup sejarah kebudayaan  sangat luas. Semua  bentuk manifestasi keberadaan manusia  berupa  bukti atau  saksi seperti  artefact  (fakta benda), mentifact  (fakta mental-kejiwaan),  dan  sociofact  (fakta atau  hubungan  sosial) termasuk  dalam  kebudayaan. Semua  perwujudan  berupa  struktur  dan  proses kegiatan manusia menurut  dimensi etis dan estetis adalah kebudayaan. Sejarah kebudayaan  adalah  sejarah  yang  membahas hasil-hasil budaya  manusia,  dari masa  lampau  sampai  sekarang.
5.   Sejarah Etnis
Sejarah Etnis (Ethno history) mulai digunakan secara umum oleh para pakar anthropologi, arkeologi  dan  sejarawan  sendiri sejak tahun  1940-an. Semula jenis sejarah ini mengkaji kelompok-kelompok etnis Indian di Amerika Serikat. Kemudian berkembang untuk penelitian sejarah penduduk pribumi bukan Eropa seperti di Asia, Afrika dan Australia (Aboriegin). Para sejarawan Etnis mencoba merekonstruksi sejarah dari kelompok-kelompok Etnis sejak sebelum kedatangan bangsa  Eropa  sampai  dengan  interaksi  mereka  dengan orang-orang Eropa. Sumber-sumber yang mereka  gunakan  selain dari bahan-bahan etnografi yang pernah ditulis tentang  kelompok  etnis  itu, juga dari tradisi-tradisi lisan (oral traditional) yang  masih bertahan di antara  kelompok  etnis  tersebut.  Ruang lingkup kajiannya  meliputi aspek-aspek  sosial, kebudayaan, ekonomi,  keper- cayaan dari masyarakat, intra-aksi dalam lingkungan kelompok,  sistem kekera- batan, migrasi, perubahan-perubahan sosial, termasuk dampak interaksi dengan orang-orang Eropa.
6.   Sejarah Intelektual
Sejarah intelektual pada hakekatnya menekankan pada alam pikir manusia pada masa lalu. Alam pikiran itu mempunyai  struktur dan dianggap  lebih dapat bertahan lama  daripada  struktur  sosial-ekonomis.  Pengaruh alam  pikiran  ini dianggap  lebih langsung terhadap perbuatan manusia  daripada  struktur sosial ekonomis.  Contoh  konkret misalnya ideologi-ideologi politik seperti liberalisme, kapitalisme, sosialisme, nasionalisme, konservatisme dan sebagainya. Pan- dangan  John  Locke (1632-1704), Montesquieu  (1689-1755), J.J.  Rousseau (1712-1778), Hegel  (1770-1831) dan  lain-lain mengenai bidang  teori  politik mempunyai  bekas  yang  mendalam   dalam  sejarah  politik dan  kelembagaan pemerintah di dunia Barat. Akhirnya segala sesuatu yang berhasil di capai oleh akal budi manusia  pada  masa  lampau  merupakan objek  penelitian  sejarah intelektual. Hasil-hasil dari revolusi ilmu pengetahuan pada “zaman akal” (age of reason) dengan segala macam aspeknya menjadi kajian sejarah intelektual. Begitu pula dengan hasil-hasil filsafat, sejarah,  sastra,  seni lukis, seni patung,  arsitektur dan musik. Jadi, sejarah intelektual adalah kajian sejarah yang mempelajari  ”ide- ide” (ideas) yang berpengaruh dalam kehidupan  masyarakat, bangsa dan negara.
7.    Sejarah Pendidikan
Di negara-negara Eropa (dan Amerika) perhatian kepada sejarah pendidikan mulai ada  sejak abad  ke-19  dan digunakan  untuk  bermacam-macam tujuan, terutama  untuk membangkitkan kesadaran bangsa  dan kesatuan kebudayaan, pengembangan profesi guru-guru,  atau untuk kebanggaan terhadap lembaga- lembaga  dan tipe-tipe pendidikan  tertentu. Substansi dan tekanan dalam sejarah pendidikan bermacam-macam tergantung kepada maksud dan kajian, mulai tradisi pemikiran dan para pemikir besar dalam pendidikan,  tradisi nasional, sistem pendidikan beserta komponen- komponennya, sampai  kepada   pendidikan  dalam  hubungannya  dengan sejumlah elemen problematis dalam perubahan sosial atau kestabilan, termasuk keagamaan, ilmu pengetahuan (sains), ekonomi,  dan gerakan-gerakan sosial.
8.   Sejarah Keluarga
Di Indonesia  jenis sejarah  keluarga  atau  ”trah” ini belum  berkembang, meskipun embrionya  sudah ada pada masing-masing  keluarga tertentu  berupa silsilah-silsilah keluarga (family tree). Biasanya yang menyimpan silsilah keluarga ini keturunan-keturunan  dari  para  mantan   elit penguasa seperti  : raja-raja, bangsawan, dan  orang-orang kaya.  Juga  para  elit agama,  seperti  kyai dari pesantren-pesantren tertentu. Sejarah  keluarga  ini tidak  hanya  terbatas  pada  keluarga  pemegang kekuasaan  saja, tetapi juga dapat berkembang pada keluarga-keluarga pengusaha, industri, perdagangan dan sebagainya.
Jenis sejarah berdasarkan Lokasinya
1. Sejarah Lokal
Merupakan sejarah yang mengungkap peristiwa yang terjadi di suatu daerah/ lokal tertentu dan dampaknya tidak menyebar ke daerah lain. Sejarah lokal meliputi berbagai peristiwa dengan berbagai aspek baik politik, ekonomi, sosial, budaya, dsb yang berkembang di masyarakat dalam suatu wilayah tertentu.
2. Sejarah Nasional
Merupakan sejarah yang mengungkap peristiwa yang terjadi di suatu daerah tetapi dampak/pengaruhnya terjadi pada daerah lain bahkan pada satu negara (nation).
Sejarah Nasional merupakan puncak dari sejarah-sejarah yang terjadi di tingkat lokal.
3. Sejarah Internasional (dunia)
Merupakan suatu peristiwa sejarah yang terjadi di suatu daerah maupun suatu negara yang dampaknya mempengaruhi perkembangan dunia internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar