masa lalu sangat berpengaruh bagi masa depan anda,, jadi jagalah masa kini anda untuk masa depan anda

Kamis, 10 Mei 2012

objek filsafat

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia dikodratkan sebagai makhluk sosial yang selalu ingin tahu dengan sejelas jelasnya apa yang dia lihat dan rasakan, manusia selalu ingin tahu akan dirinya dan Tuhan – Nya. Inilah yang ada dalam filsafat tersebut. Melalui filsafat inilah sesuatu akan dimulai dengan pertanyaan dan berakhir pula dengan pertanyaan, yang seakan - akan masih belum ada jawaban tentang apa yang mereka rasakan dalam kehidupan.
Filasafat adalah sebuah kata yang sering di dengar namun kita tak pernah tahu sejatinya arti dan makna filsafat. Filsafat adalah pusat dari segala ilmu di dunia ini, melalui filsafat inilah ilmu pertama kali muncul serta keberadaanya tak lepas dari perkembangan ilmu itu sendiri.
Filsafat di Yunani lahir dari pemikiran bangsa Yunani yang selama ini mempercayai mitos seperti munculnya gerhana matahari dan bulan, mereka percaya bahwa gerhana terjadi karena tidurnya sang dewa. Kepercayaan seperti itu akhirnya berangsur hilang dari kehidupan mereka dengan rasio yang mereka ambil karena dengan filsafatlah kita akan lebih mengunggulkan rasio. Salah satu pokok penting dari filsafat adalah objek dan karakteristiknya, mungkin banyak dari kita yang mempertanyakan bagaimana objek dan karakteristik itu ada dan terjadi ? Melalui makalah ini kami ingin mengulas lebih jauh objek dan karakteristik . Mungkin kita sering mendengar cerita atau kisah rakyat di zaman dahulu atau lebih dikenal sebagai cerita nusantara. Dari semua itu kita jarang melihat sisi yang paling dalam tentang nilai historis atas cerita tersebut. Poin yang penting dari hal itu adalah bagaimana cara kita mengetahui nilai historis dan karakteristik dari filsafat ?
1.2 Rumusan Masalah
1. Sebutkan pembagian objek filsafat?
2. Jelaskan pengertian dari objek filsafat?
3. Bagaimana objek dari filsafat pendidikan?
4. Apa ciri ciri pemikiran filsafat?
5. Apa saja karakteristik filsafat?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Menambah wawasan bagi para pembaca.
2. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pemecahan terhadap permasalahan filsafat.
3. Dapat mempengaruhi arah kepribadian maupun profesi seseorang.
4. Pengkajian filsafat dapat membuahkan kebebasan dari dogmatisme, toleransi, terhadap beberapa pandangan yang berbeda, serta kemandirian secara intelektual.
5. Agar pembaca bisa memahami lagi secara jelas tentang objek dan karakteristik filsafat.
BAB III
PEMBAHASAN
1. OBJEK FILSAFAT
Setiap ilmu pasti mempunyai suatu objek tak terkecuali dalam hal filsafat. Mungkin pernyataan yang satu ini menimbulkan suatu pertanyaan yang besar, bagaimankah filsafat dapat mempunyai objek ? sedangkan filsafat itu sendiri ada karena perkembangan suatu ilmu yang ada di dunia ini.Dalam satu pendapat pernah diungkapkan jika cakupan dari objek filsafat itu lebih besar dan luas dibanding dengan ilmu, karena ilmu sendiri hanya sebatas lingkup yang empiris saja sedangkan filsafat mencakup lingkup yang empiris dan non empiris. Di samping itu, secara historis ilmu berasal dari kajian filsafat. Awalnya filsafat melakukan pembahasan tentang segala sesuatu secara sistematis, rasional dan logis serta empiris. Dari semua pernyataan itu intinya adalah ilmu dan filsafat adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan meskipun dari segi objek yang mereka punya berbeda. Adapun macam objek dari filsafat itu terbagi atas objek material dan objek formal.
¨ Objek Material filsafat
Obyek material filsafat [1]adalah bahan yang digunakan sebagai pedoman dari suatu  penelitian atau pembentukan suatu pengetahuan yang masih belum menemukan jalan yang pasti dan benar. Objek material  filsafat ini akan disorot secara rinci dari satu disiplin ilmu yang mengupas segala hal baik yang konkret maupun abstrak. Objek material filsafat ini merupakan salah satu hal yang penting sebagai jalan untuk menemukan hakekat yang sebenarnya. Sebagai contoh manusia yang mengembara di dunia menuju akherat, dalam hal ini kita tidak hanya menyorot dari satu sisi saja melainkan dari berbagai macam sisi, seperti dari sisi manausia itu sendiri, dunia, dan akherat. Dalam hal ini ada filsafat tentang manusia (antropologi), filsafat tentang alam (kosmologi), dan filsafat tentang akhirat (teologi - filsafat ketuhanan).
Dalam konteks hidup beriman ini kata akherat biasa diganti dengan kata Tuhan.   Antropologi, kosmologi dan teologi, sekalipun kelihatan terpisah namun saling berkaitan,

[1] http://sang-pemikir.blogspot.com/2008/12/objek-material-dan-objek-formal.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar